Monday, October 6, 2014

KOLAM BERBUSA

PERTANYAAN :
Dear para pakar Koi,

Ada sedikit yang mengganggu mata jika melihat kolam koi ku sekarang ini. Beberapa waktu belakangan yaitu sekitar 3 minggu lebih, selalu ada busa yang menempel di dinding kolam kadang cukup banyak walau sering dibersihkan dengan jaring tapi tidak berapa lama muncul busa kembali.

Memang tidak terlalu banyak tapi cukup mengganggu keindahan kolam ( ukuran kolam 3 x 1 mtr ). Sebagai informasi, filter saya menggunakan sytem 4 camber dengan media bioball ( camber 1 ) dan batu Zeolit (camber 2 & 3 ).

Yang ingin saya tanyakan :
1. Busa tsb timbul karena apa ?
2. Sejauh ini keadaan kolam dan kondisi ikan cukup baik dan sehat. Apakah ada penyakit atau virus lainnya ?
3. Bagaimana cara mengatasinya ?

Sebelumnya saya ucapkan terima kasih atas masukannya.

Salam
Ali Santoso
JAWABAN :
Busa itu terbentuk karena kadar DOC( dissolved organic compound) cukup tinggi.DOC ini terbentuk dari kotoran,urine ikan,uneaten food yang larut dalam air.
Ada 2 cara utk mengurangi DOC :
1. Memasang protein skimmer
2. mengganti air secara berkala sebanyak 10 - 20 %
Semoga info ini  membantu

( Siong )
Saya juga dulu punya pengalaman yang sama, filter pake bioball dan zeolit, hasilnya kolam berbusa banget, apalagi kalo udah dikasih garam ikan, kayak dikasih sabun itu kolam zeolit yang bapak pake itu zeolit yang bentuknya batu-batu  itu ya ? saya juga dulu pake itu, kalo dari info yang saya baca, seharusnya zeolit yang dipake yang sudah di olah dan harganya lumayan mahal. sbg info, untuk
filter di rumah, saya juga pake zeolit, tapi air ga berbusa, karena zeolitnya yang sudah diproses, banyak dijual di tukang filter air untuk rumah tangga.

Sekarang saya pake bioball, filtermat dan brush, ditambah lampu uv di bak vortex, Alhamdulillah sampe sekarang airnya kinclong terus.

mudah2 an membantu ....
( Adam S )
Punya saya sdh lebih dari 6 tahun pake filter zeolit + bioball/bakteri tapi kolam tidak pernah berbusa sama sekali dan airnya jernih serta lumut dinding bisa berkembang dengan baik sebagai cadangan makanan ikan koi jika kita tinggal keluar kota 2-4 hari tanpa makanan.
Kalo mo bersihkan batu zeolit, harus diangkat dari filter dan direndam air garam kemudian bilas dgn air bersih supaya batu zeolitnya bersih dari partikel2 yg membahayakan dan tidak membuat air kolam berbusa.

JANGAN BUANG LUMUT DI KOLAM

Seringkali karena ingin mendapatkan kolam dalam keadaan bersih, semua yang ada di kolam di-babat habis, termasuk lumut yang sebenarnya ber-guna bagi koi. Lumut yang tumbuh di dalam kolam tidak selamanya merugikan koi. Oleh karenanya, salah sekali kalau lumut ini dibuang semua. Lumut yang tumbuh di dalam kolam berguna untuk meng-hindari perut koi yang terluka ketika mereka bere-nang di dasar kolam.

Lumut ini biasanya akan tumbuh setelah air dalam kolam mengalami berbagai proses, sehingga di dalam air tersebut terdapat unsur-unsur hara yang menunjang pertumbuhan lumut. Ada beberapa obat yang bisa ditambahkan ke dalam air agar menyuburkan air. Beberapa obat memang efektif, tapi beberapa lainnya tidak manjur. Sebaiknya tanyakan dulu kepada para pedagang, obat mana yang bisa dipakai, kendati harga lebih mahal. Dengan demikian secara tidak langsung kita bisa menghemat biaya dengan menghindari membeli obat yang tidak perlu.

Setelah lumut tumbuh, bukan berarti kita boleh membiarkan segala kotoran menempel di permuka-annya. Kita tetap hams membersihkan dasar kolam dengan menyikat endapan lumpur dan sedikit me-ngurangi ketebalan lumut. Pada beberapa hari setelah kita kurangi umumnya lumut akan tumbuh seperti sediakala.

INFEKSI JAMUR PADA IKAN KOI

Infeksi jamur pada ikan dalam akuarium biasanya disebabkan oleh  jamur dari genus Spaprolegnia dan Achyla.  Jamur biasanya  hanya akan menyerang jaringan luar tubuh ikan yang rusak sebagai akibat luka atau penyakit lain. Jamur dapat pula menyerang telur ikan. Selain karena luka, kehadiran jamur dapat pula disebabkan atau dipicu  oleh kondisi air akuarium yang buruk, baik secara fisik maupun kimia.   Ikan-ikan berusia tua diketahui sangat rentan terhadap infeksi jamur. Pada saat ini,  dengan banyaknya fungisida (obat anti jamur), maka serangan jamur sedikit banyak akan dapat ditangani dengan lebih mudah.

Beberapa jamur diketahui juga menyerang bagian dalam jaringan tubuh ikan.  Icththyophonus, misalnya diketahui sebagai jamur sistemik yang menyerang ikan.   Icththyophonus dapat menginfeksi bagian organ tubuh ikan dan menimbulkan gupalan (nodul) yang mirip seperti terjadi pada kasus TBC ikan.   Untuk serangan jamur sistemik ini belum tersedia obat yang dijual secara komersial.  Meskipun demikian, perendaman dengan Malachite Green diketahui dapat menyembuhkan serangan jamur sistemik.

Saprolegnia.
Saprolegnia merupakan genus jamur yang termasuk dalam kelas Oomycetes.  Dalam akuarium, jamur ini kerap dipakai sebagai nama umum untuk serangan jamur yang menyerupai kapas pada permukaan tubuh ikan.  Pada kenyataannya banyak genus dari Oomycetes yang dapat menyebabkan infeksi jamur pada ikan, diantaranya adalah Achyla.

Saprolegnia atau dikenal juga sebagai "water molds" dapat menyerang ikan dan juga telur ikan.  Mereka umum dijumpai pada air tawar maupun air payau.  Jamur ini dapat  tumbuh pada selang suhu 0 - 35 °C, dengan selang pertumbuhan optimal 15 - 30 °C.  Pada umumnya,  Saprolegnia akan menyerang bagian tubuh ikan yang terluka, dan selanjutnya dapat pula menyebar pada jaringan sehat lainnya.  Serangan Saprolegnia biasanya berkaitan dengan kondisi kualitas air yang buruk, seperti sirkulasi air rendah, kadar oksigen terlarut rendah, atau kadar amonia tinggi, dan kadar bahan organik tinggi.  Kehadiran Saproglegnia sering pulang disertai dengan kahadiran infeksi bakteri Columnaris, atau parasit eksernal lainnya.

Tanda-tanda penyakit
Kehadiran Saprolegnia biasanya ditandai dengan munculnya "benda" seperti kapas, berwarna putih, terkadang dengan kombinasi kelabu dan coklat, pada kulit, sirip, insang, mata atau telur ikan.  Apabila anda sempat melihatnya di bawah mikroskop maka akan tampak jamur  ini seperti sebuah pohon yang bercabang-cabang.

Pencegahan dan Perawatan
Serangan Saprolegnia dapat dihindari dengan melakukan perawatan yang baik terhadap kondisi akuarium, terutama dengan  menjaga kualitas air selalu dalam kondisi optimal, hindari pemeliharaan ikan dengan kepadatan tinggi untuk mencegah terjadinya luka, dan selalu menjaga ikan agar mendapat gizi yang memadai.  Apabila gejala serangan Saprolegnia ditemukan, segera lakukan evaluasi kualitas air akuarium anda dan lakukan koreksi yang diperlukan. Apabila kondisi serangan pada ikan parah, lakukan pengobatan. Selain dengan fungisida khusus ikan, perlakuan dengan PK, formalin dan povidone iodine dapat pula mengobati serangan Saprolegnia.

Branchiomycosis
Branchiomyces demigrans atau  "Gill Rot (busuk insang)"  disebabkan oleh jamur Branchiomyces sanguinis and Branchiomyces demigrans . Spesies jamur ini biasanya dijumpai pada ikan yang mengalami stres lingkungan, seperti pH rendah (5.8 -6.5), kandungan oksigen rendah atau pertumbuhan algae yang berlebih dalam akuarium,  Branchiomyces sp.tumbuh pada temperatur 14 - 35°C , pertumbuhan optimal biasanya terjadi pada selang suhu 25 - 31°C.  Penyebab utama infeksi biasanya adalah spora jamur yang terbawa air dan kotoran pada dasar akuarium.

Tanda-tanda Penyakit
Branchiomyces sanguinis  dan  B. demigrans pada umumnya menyerang insang ikan. Ikan yang terjangkit akan menunjukkan gejala bernafas dengan tersengal-sengal dipermukaan air dan malas.  Insang tampak mengeras dan berwarna pucat, khususnya pada daerah yang terjangkit. Pengamatan dibawah mikroskop akan sangat membantu mengenali serangan jamur ini.   Apabila bagian jaringan yang terserang mati dan lepas, maka spora jamur akan ikut terbebas dan masuk kedalam air sehingga akan memungkinkan untuk  menyerang ikan lainnya.

Pencegahan dan Perawatan
Usaha pencegahan merupakan cara yang sangat disarankan untuk mengontrol serangan jamur ini.  Pengelolaan lingkungan akuarium yang baik akan menciptakan kondisi yang tidak disukai oleh jamur tersebut untuk tumbuh.

Apabila penyakit telah terlanjur berjangkit, segera lakukan isolasi. Formalin dan Copper Sulfat diketahui dapat mencegah kematian akibat infekasi Branchiomycosis.  Akuarium yang terjangkit hendaknya segera dikuras, dan dikeringkan serta lakukakan tindakan sterilisasi.  Apabila hal ini menyerang ikan dalam  kolam, keringkan kolam dan berikan perlakuan dengan kalsium oksida.

Icthyophonus
Icthyophonus disebabkan oleh jamur  Icthyophonus hoferi . Jamur ini tumbuh baik pada air tawar maupun air asin (laut).  Meskipun demikian,  biasanya serangan jamur ini hanya akan terjadi pada air dingin 2 -  20° C.  Penyebaran Icthyophonus berlangsung melalu kista yang terbawa kotoran ikan atau akibat kanibalisme terhadap ikan yang terjangkit.

Tanda-tanda penyakit
Sebaran penyakit biasanya berlangsung melalui pencernaan, yaitu melalui spora yang termakan.  Oleh karena itu,  ikan yang terserang ringan sampai sedang biasanya tidak menunjukkan gejala penyakit.  Pada kasus serangan berat, kulit ikan tampak berubah kasar seperti amplas.  Hal ini disebabkan terjadinya infeksi dibagian bawah kulit dan jaringan otot.  Ikan dapat pula menunjukkan gejala  pembengkokan tulang.  Bagian dalam ikan akan pada umumnya  tampak membengkak disertai dengan luka-luka  berwarna kelabu-putih.

Pencegahan dan Perawatan
Tidak ada pengobatan yang bisa dilakukan terhadap penyakit ini, ikan biasanya akan menjadi carrier sepanjang hidupnya. Pencegahan adalah satu-satunya cara untuk menghindari serangan penyakit Icthyophonus.  Pencegahan dapat dilakukan dengan tidak memberikan ikan mentah atau produk ikan mentah pada ikan, kecuali diyakini bahwa pakan ini terbebas dari Icthyophonus hoferi.  Memasak terlebih dahulu pakan tersebuti dapat membantu menghilangkan jamur infektif yang terkandung.  Apabila Icthyophonus ditemukan pada ikan anda, maka disarankan untuk segera memusnahkan ikan tersebut.  Selanjutnya lakukan sterilisasi pada akuarium yang bersangkutan, termasuk filter dan peralatan lainnya.  Apabila hal ini menyerang  ikan dalam kolam, dan kolam memiliki dasar pasir atau lumpur maka akan diperlukan pengeringan kolam selama  berbulan-bulan untuk menghilangkan jamur tersebut.

Anti Jamur (Fungisida)
Berbagai produk anti jamur untuk akurium relatif banyak ditemukan di toko-toko akuarium.  Pada umumnya produk ini merupakan produk untuk pengobatan dengan perlakuan perendaman dalam jangka panjang.  Beberapa anti jamur tersebut juga dapat digunakan untuk mencegah serangan jamur pada telur ikan.  Beberapa anti jamur yang mengandung phenoxyethanold apat pula digunakan untuk mengobati infeksi bakteri eksternal.

Metil biru merupakan salah satu bahan kimia yang umum digunakan sebagai anti jamur.  Selain itu, garam juga diketahui  efektif dalam mengobati akibat serangan jamur.  Gentian Violet diketahui sangat membantu dalam mengatasi serangan jamur melalui pengobatan lokal di daerah yang terinfeksi jamur ringan.

Penggunaan anti jamur sebagai kuratif rutin, atau sebagai profilaktik sebaiknya dihindarkan.  Penggunaan anti jamur dalam jangka panjang dan secara terus menerus dapat menimbulkan efek yang berbahaya.  Olah karena itu, penggunaan anti jamur ini untuk hal-hal yang tidak perlu atau  hal-hal yang sebenarnya dapat dihindari sebaiknya tidak dilakukan.

MEMILIH KOI (BENTUK BADAN)

Bentuk badannya bisa dilihat saat koi berenang, karena bentuk badan yang sempurna akan berpengaruh langsung pada gaya berenangnya. Demikian pula Sebaliknya. Walaupun seekor koi mempunyai corak warna yang sangat indah dan montok, tapi Jika sirip-nya tidak lengkap, koi tersebut dinilai jelek. Walaupun tidak mutlak, Sebaiknya kedua sisi badannya simetris. Dan harus diingat, seekor induk betina yang sedang "mengandung" perutnya lebih buncit. Ini Jangan disalahartikan bahwa ikan koi tersebut perutnya tidak normal. Harus diingat pula, ada dua bentuk badan yang abnormal yaitu: cacat dan kurang makan. Jika seekor koi tak bersirip atau mata-nya hilang sebelah, jelas koi tersebut cacat dan Jangan sekali-kali dipilih kendati dijual murah. Namun Jika ada koi berperut buncit di salah satu sisi badannya, atau ada sebuah rongga kecil pada kepalanya, kalau kita berminat koi seperti itu boleh diambil, dengan harga miring tentu!

Secara rinci, bentuk badan yang harus diperhatikan adalah seperti berikut:

1. Garis punggung lurus dan punggung melengkung wajar

Jika kita perhatikan dari atas, garis punggung koi harus terlihat lurus dan ketika mereka bergerak meliuk punggungnya melengkung dengan wajar. Jika dilihat dari samping, maka garis sebelah atas badannya dan bawah badannya membentuk lengkung yang wajar. Artinya, sebelah atas badannya tidak boleh terlalu melengkung, tapi sebelah bawah juga Jangan sampai membentuk garis lurus. Koi yang ketika berenang membentuk lengkungan yang tajam pada badannya sendiri tidak pantas untuk dipilih.

2. Sirip tumbuh sempurna dan cantik

Sirip yang cantik dan besarnya sesuai dengan badannya, menjadikan koi tampak cantik. Yang paling penting di antara semua sirip adalah sirip dada. Sirip ini tidak boleh cacat karena penyakit atau cacat bawaan. Beberapa koi yang karena keku-rangan makan biasanya mempunyai sirip yang kerdil (kecil).
Sirip ekor dan sirip punggung koi sering ditemu-kan cacat. Begitu pula halnya dengan sirip perut atau sirip anal. Usahakan memilih koi yang mempunyai bentuk sirip sempurna.

3. Kepala berbentuk sempurna

Beberapa wajah koi enak dilihat, tapi beberapa lagi tidak. Ada koi yang mempunyai hidung bersan-dar ke depan, dan sebagian lagi ada yang mancung. Bentuk hidung koi ini, kendati berbeda, keduanya dianggap kurang bagus. Yang bagus adalah koi dengan bentuk hidung yang wajar, tidak terlalu menonjol, tapi juga tidak tenggelam dalam timbun-an daging.
Cacat rahang paling menentukan. Boleh jadi cacat ini disebabkan oleh penyakit gill root (akar insang) yang menyerang koi ketika masih kecil. Cacat yang disebabkannya sangat besar pengaruhnya terhadap penilaian koi. Kepala koi menjadi besar dan lebar, dan sangat tidak enak dipandang. Penyakit ini memang mempengaruhi bentuk mulut dan insang. Antara mata, mulut, dan rahang harus sama bagusnya dan membentuk suatu bangunan yang serasi dan sempurna.

4. Perbandingannya serasi

Perbandingan antara panjang, lebar, dan tinggi merupakan kunci bagus tidaknya koi. Yang dimak-sudkan di sini adalah angka paling besar antara perbandingan panjang badan dan tinggi adalah satu. Itu yang paling bagus. Namun pada umumnya angka rasio ini berkisar antara 1-2,6 hingga 1-3,0 dan biasanya angka ini sudah cukup memadai.

KARANTINA

Karantina sepertinya merupakan sebuah kosa kata yang cukup popular di kalangan hobies koi, sebelum berbicara lebih jauh tentang ini, mungkin lebih baik kita memahami apa maksud dan tujuan dari karantina itu sendiri.
Karantina kalau boleh disebut sebagai suatu kegiantan untuk mengisolasi atau memisahkan sesuatu dari lingkungan tertentu dengan maksud dan tujuan tertentu.
Dalam hal pemeliharaan koi, kita melakukan  karantina dengan tujuan untuk menjaga agar koi yang sudah kita punya tidak tertular atau terjangkit penyakit tertentu yang dibawa oleh pendatang baru. Atau mengisolasi koi yang sakit, memisahkan koi sakit ketempat tertentu sehinnga terpisah dari koi yang ada di wadah utama.

Yang akan kita bahas selanjutnya lebih menitik beratkan pada proses karantina untuk koi pendatang baru yang relatif  lebih  komplek  permasalahannya.

LATAR BELAKANG

Yang banyak terjadi di kalangan hobbies terutama habbies pemula adalah kurang paham benar apa yang menjadi maksud  dan tujuan karantina untuk memaksimalkan hasil karantina tersebut.
Sebelum berbicara lebih jauh akan maksud dan tujuan karantina alangkah baiknya kita untuk terlebih dahulu memahami latar belakang dari kegiatan ini.

Setiap mahluk hidup, hidup di komunitas / lingkungan  mereka masing – masing, dan setiap komunitas  hidup antara  yang satu dengan yang lain tidaklah sama.
Antara lingkungan yang satu dengan yang lain mempunyai banyak perbedaan, walaupun juga memiliki kesamaan. Sedangkan mahluk hidup sendiri mempunyai kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkunngan hidupnya.

Untuk lebih memahami kita ambil contoh manusia. Seorang petani yang menanam padi disawah tidak merasa gatal walaupun seharian berendam di lumpur yang basah dan kotor, akan tetapi seorang pekerja kantoran yang mencoba membantu petani menanam padi di sawah, merasa gatal – gatal pada kulitnya bahkan sampai menderita iritasi.
Begitu juga anggota keluarga petani keesokan harinya perut mereka merasa kurang nyaman karena pada malam sebelumnya makan makanan yang dibawa oleh “ si pekerja kantoran “.
“ Si Petani “ sendiri karena tidak punya makanan tetap makan makanan “Si Pekerja Kantoran” dan lama – lama terbiasa.    
Begitu juga petani yang bermalam di rumah pekerja kantoran, keesokan harinya sakit demam karena semalaman tidur di kamar yang menggunakan AC ( Air Conditioning ).
Begitu juga anggota keluarga “ si pekerja kantoran “ tertular penyakit kulit karena menggunakan handuk mandi yang pernah digunakan petani tersebut.

Kalau kita menyimak ilustasi diatas mungkin kita dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut :

a.      Setiap mahluk hidup dapat menyesuaikan atau beradaptasi terhadap lingkungannya.

b.      Dalam proses adaptasi terhadap lingkungan setiap mahluk hidup bisa mengalami “ganguan”

c.       Setiap mahluk hidup dapat menjadi sarana ( carrier ) “penyakit” terhadap lingkungan barunya.

d.      Mahluk hidup yang sehat belum tentu tidak mengandung “ bibit penyakit “.

e.      Apabila mahluk hidup dapat menyesuaikan dengan lingkungannya berarti mahluk tersebut sudah memiliki kekebalan ( imum ) terhadap “ penyakit di lingkungannya “.

Jadi meskipun Koi pendatang baru itu sehat belum tentu bebas bibit penyakit. Demikian juga koi yang ada di kolam anda belum tentu bebas bibit penyakit walaupun koi tersebut sehat.
Mungkin dari gambaran diatas kita sedikit bisa memahami langkah – langkah untuk melakukan kegiatan karantina.

TUJUAN

Yang seharusnya menjadi tujuan dari karantina adalah untuk menjaga agar koi yang telah kita miliki tidak tertular bibit penyakit yang mungkin dibawa oleh koi  pendatang baru.

Selain itu maksud dan tujuan karantina adalah untuk menyesuaikan lingkungan hidup koi yang baru dengan lingkungan asal sehingga bila koi yang baru kurang dapat beradaptasi dan mengalami gangguan tidak menjangkiti koi yang sudah kita miliki.


KEGIATAN KARANTINA.

Apakah setiap koi baru wajib karantina ?

TIDAK,
- Bila kolam yang akan kita gunakan belum terisi ikan.

- Bila anda telah meminta kepada penjual untuk “mensterilkan koi” sebelum ke kolam anda,
  dengan  pengawasan selama masa – masa awal penyesuaian, bila terlihat gejala sakit segera di karantina.

Langkah mana yang terbaik ? karantina atau tidak ?

KARANTINA,
-         tidak semua koi mudah meyesuaikan dengan lingkungan baru terutama koi yang biasa  “ di manja “ di lingkungan lamanya.

-         Biasanya koi tertentu akan mengalami “gangguan” sebelum dapat adaptasi dengan lingkungan baru.

-         Koi mudah stress bila berubah lingkungan hidupnya sehingga mudah terserang penyakit karena sistim              imun tubuhnya menurun.

Langlah karantina yang ideal sebenarnya membutuhkan proses yang cukup detail yang seolah – olah sangat rumit padahal tidaklah demikian, asal kita dapat memahami “ mengapa nya”.

Langkah karantina yang ideal, dimulai pada saat kedatangan koi.
Langkah pertama yang harus kita lakukan adalah meyiapkan tempat karantina yang memadai baik luas maupun volume tempat karantina tersebut, yang sebelumnya sudah kita isi dengan air kolam yang rencananya akan kita gunakan untuk memelihara koi tersebut.
Apakah harus ? tidak , dengan mengisi tempat karantina dengan sumber air yang sama dengan kolam yang rencananya akan kita gunakan untuk memelihara koi tersebut sudah cukup memadai bila sumber air yang digunakan bukan air PDAM/PAM, bila memakai air PDAM/PAM hendaknya ditreatment terlebih dahulu.
Bila tempat karantina sudah siap, masukkan koi beserta kantong plastiknya agar suhu udara kantong dan suhu air tempat karantina sama,biasanya memerlukan waktu 15-30 menit, setelah itu baru lepas koi ke tempat karantina.

Langkah berikut adalah memberi tempat karantina dengan obat anti virus, bakteri, dan parasit, hal ini bertujuan untuk “menstrerilkan” dan mempercepat proses karantina.
Langkah ini sebaiknya dilakukan apa bila tempat karantina kurang memadai atau “terlalu memaksa”.

Sebenarnya langkah yang paling ideal adalah tidak memberikan obat – obatan dahulu sebelum koi terlihat ada gejala sakit, namun cara tersebut memerlukan proses waktu yang agak lama, yang mungkin malah dapat berakibat fatal terhadap koi apalagi dengan tempat karantina yang kurang memadai.

Pengunaan garam dan alat pemanas suhu, dalam proses karantina sendiri tidaklah dianjurkan, karena penggunaan garam dan pemanas suhu mengganggu maksud dan tujuan karantina itu sendiri.
Garam sifatnya membatasi ruang hidup jenis bakteri tertentu tetapi tidak dapat membasmi bakteri tertentu tersebut, yang sebenarnya fungsi garam dapat diambil alih oleh obat anti bakteri.
Begitu juga dengan dengan pemanas suhu sifatnya hanya membatasi ruang hidup sebagian bakteri.
Sedangkan ada beberapa jenis bakteri yang hanya “tidur” pada suhu dan kadar garam tertentu.
Sebenarnya hal tersebut dapat membantu proses “strerilisasi” namun yang menjadi kekurangan dengan sistim garam dan pemanas suhu sendiri adalah membedakan tempat karantina dengan kolam koi itu sendiri ( kadar garam & suhu ), sehingga pada saat koi kita lepas di kolam maka koi perlu penyesuain kembali.

Dengan proses karantina singkat mungkin hanya perlu waktu 5-8 hari, kalau proses karantina panjang mungkin perlu waktu sampai 15-21 hari, bahkan kadang perlu waktu 30-40 hari.

Yang perlu menjadi pertimbangan dan pemikiran kita adalah tempat karantina itu sendiri. Selama ini yang sering penulis amati dikalangan para hobbies adalah proses karantina itu sendiri yang kalau penulis amati lebih terlihat sebagai tempat “penyiksaan koi” dari pada sebagai tempat karantina.
Tempat karantina yang ideal adalah tempat yang dapat membuat koi merasa nyaman, sehingga koi tidak tambah stress.
Alangkah baiknya tempat karantina dilengkapi dengan sistim filtrasi yang memadai sehingga kita juga dapat memberi makan koi pada saat karantina.
Banyak para hobbies yang salah persepsi bahwa pada saat karantina koi tidak boleh diberi makan.
Hal yang benar sebenarnya koi dalam masa karantina tidak boleh diberi makan dengan jumlah banyak, hal ini berlaku apabila tempat karantina tidak dilengkapi dengan sistim filtrasi.
Apabila kita punya kolam khusus karantina dengan sistim filtrasi yang memadai memberi makan dalam dosis normal tidaklah akan menjadi masalah.

Coba anda bayangkan koi yang anda beli masuk ke tempat karantina tidak diberi makan selama 2 minggu, apalagi anda membeli koi ditempat jauh dengan perjalan yang memakan waktu berjam- jam, pastilah oleh sipenjual koi tersebut dipuasakan terlebih dahulu minimal 1-2 hari, berarti koi tidak makan selama 15 hari, ada koi yang tahan, tapi banyak juga yang tidak dan menjadi mati.
Itu juga yang sering penulis amati yang menjadi  kegagalan para hobbies dalam poses karantina.
Coba kita bayangkan jika kita yang menjadi koi, bisa tahan tidak makan 15 hari ?

Untuk  kegiatan karantina  koi yang  sakit perlakuan yang sama kita lakukan seperti proses karantina diatas.
Yang  menjadi  perbedaan  adalah  pemberian  obat  - obatan  yang  sesuai  dengan  penyakit  yang  menjangkiti  koi  tersebut.  (  mengenai  obat  &  penyakit  koi  akan  dibahas  dalam  artikel  tersendiri  ).

Demikian artikel ini dibuat dengan harapan para hobbies dapat melaksanakan kegiatan karantina tampa perasaan bingung dan was - was.

PENTINGNYA DESIGN DISTRIBUSI AIR PADA KOLAM IKAN KOI

Dalam perencanaan design suatu kolam ikan selain unsur keindahan dan estetika yang harus kita perhatikan adalah rencana pendistribusian air. Pendistribusian air sangat erat kaitannya dengan keindahan itu sendiri. Sering kali dalam perencanaan design kolam yang diperhatikan hanyalah design model kolam dari unsur estetikanya saja. Distribusi air dalam suatu kolam sangat erat kaitannya dengan sistim filtrasi kolam. Sistim filtrasi kolam inilah yang nantinya akan menentukan keindahan kolam secara keseluruhan. Sebagus apapun bentuk fisik suatu kolam dengan sistim filtrasi yang buruk akan terlihat jauh lebih buruk apabila dibandingkan dengan kolam dengan bentuk design biasa saja namun memiliki sisitim filtrasi yang ideal. Karena nantinya suatu kolam akan bukan hanya kita nikmati bentuk fisiknya saja namun yang kita nikmati adalah keseluruhan kolam itu sendiri, yang meliputi design dan bentuk kolam,isi kolam,termasuk air dan penghuninya.
Selain unsure “mata” diatas yang lebih penting adalah unsure “hati”. Dapatkah saudara bayangkan anda memiliki sebuah taman beserta kolamnya yang sangat indah laksana  di kayangan namun airnya keruh dan bila kita isi ikan usianya selalu tidak lebih dari seumur jagung ?
Dalam perencanaan sistim distribusi air pada kolam ikan menyangkut dua bagian utama, yakni distribusi air di dalam kolam itu sendiri dan pada sistim filtrasi.
Distribusi air didalam kolam yang baik adalah yang mampu mendistribusikan air bersih secara pada keseluruhan kolam dan mampu mengarahkan air kolam pada titik tertentu yang kita inginkan untuk kita arahkan ke sistim filtrasi.

Demikian juga halnya didalam sisitim filtrasi, dalam ini hal yang harus kita buat adalah mengatur sedemikan rupa dengan keterbatasan ruang kita dapat membuat sepanjang mungkin alur distribusi airuntuk dapat melalui media filter yang telah kita siapkan. Pada prinsipnya semakin panjang jalur distribusi air melewati media filter akan menjadi lebih baik

Selain distribusi air pada dua bagian utama kolam, yang paling utama adalah jalur penghubung antara sistim filtrasi dengan kolam serta air dari kolam ke sistim filtrasi. Hal ini sangat penting karena akan sangatberpegaruh pada perencanaan pemakain kapasitas pompa air nantinya.

Design dan perencanaan  jalur penghubung antara kolam dan sisitim filtrasi inilah yang menjadi kunci secara keseluruh pada distribusi air secara menyeluruh pada design sistim filtrasi dan kolam secara keseluruhan, disamping pada perencanaan pemakain konsumsi listrik pada kolam yang kita rencanakan.

Design jalur disribusi air yang ideal hendaknya tidak melawan hukum hukum alam yang berlaku sehingga dapat menghemat penggunaan energi listrik, dengan demikian penggunaan energi listrik dapat lebih efisien.
Pemakain dalil – dalil fisika dalam perencanaan kolam merupakan suatu hal yang amat membantu kinerja kolam secara keseluruhan, misalkan kita ambil contoh hukum bejana berhubungan dan sebagainya.

Kolam yang ideal adalah sebuah kolam dengan grand design yang menggabungkan antara unsur seni, tehnik, dan pengetahuan biologi yang baik yang dilandasi akan kecintaan akan sebuah hobby yang ditopang oleh dukungan financial yang cukup. Niscaya dengan pemahaman tersebut akan dapat menghasilkan sebuah mahakarya yang tidak hanya nikmat di pandang  “mata” namun sejuk di hati. 

Dalam perencanaan pembuatan kolam hendaknya direncanakan secara matang. Menurut pengalaman penulis sendiri banyak sekali hobbies yang merombak kolam yang telah selesai di buat karena kesalahan sistim distribusi air dan filtrasi yang mana dari segi pembiayaan pun menjadi berlipat ganda. Yang mana biaya bongkar dan membuat ulang sisitim filtrasi dan distribusi air dapat dihilangkan dengan perencanaan yang matang. Disamping efek – efek negative lainnya seperti rawan kebocoran dan sebagainya.

MEMILIH POMPA AIR

Sering kali yang banyak dilupakan,diabaikan dan dipertanyakan dalam merancang kolam ikan ataupun akuarium adalah kapasitas pompa air ( water pump ).
Pemilihan pompa air  ( water pump ) sangat berpengaruh dalam sistim rancang bangun suatu kolam ikan maupun akuarium. Pemilihan pompa air  ( water pump ) harus  sesuai dengan rancang bangun serta beberapa pertimbangan lain misalkan dari segi managemen biaya.

Yang harus menjadi pedoman kita dalam menentukan pilihan pompa air ( water pump ) adalah kemampuan pompa untuk dapat mengatur air agar dapat melewati sistim filtrasi yang kita rancang sesering mungkin, semakin sering air “diputar” melalui sistim filtrasi akan semakin baik, namun yang juga harus menjadi pertimbangan adalah efek pengaruh kekuatan pompa air ( water pump ) terhadap penghuni kolam itu sendiri.
Dari pertimbangan tersebut di atas pilihan pompa yang ideal adalah pilihan yang paling baik.
Seperti apa  pompa air ( water pump ) yang ideal ? Mungkin itu yang sekarang menjadi pertanyaan.
Untuk menentukan pompa air ( water pump )  yang ideal banyak factor yang mempengaruhi dan menentukan diantaranya yang paling berpengaruh  adalah volume kolam ikan / akuarium  dan sistim & model aliran atau jalur air kolam / akuarium itu sendiri.

Pompa ( water pump ) yang ideal berdasarkan perhitungan volume kolam ikan / akuarium adalah salah satu factor yang paling mudah untuk di perhitungkan.
Pompa yang ideal harus mempunyai kapasitas untuk dapat memutar air ke sistim filtrasi satu kali dalam waktu satu jam sekali. Dan hal itu dapat kita perhitungkan dengan kapasitas pompa yang harus dapat menguras total air  kolam ikan / akuariun dalam waktu satu jam.

Perhitungan berdasarkan rancang bangun kolam ikan / akuarium itu yang sering kali menjadi handicap tersendiri dikarenakan banyaknya factor yang berpengaruh didalamnya.
Banyak sekali factor – factor tersebut diantaranya adalah ketinggian out put pompa air ( water pump ), besarnya pipa / selang yang digunakan, banyaknya sudut yang dilalui dari in put  awal pompa air ( water pump ) ke out put akhir saluran ditribusi pompa air ( water pump ), yang seringkali dilupakan juga adalah  konekting ( penyambung ) di dalam sistim distribusi air itu sendiri yang sangat berpengaruh terhadap debit air.

Bagai mana mengetahui kapasitas suatu pompa air ( water pump ) ?
Cara yang paling mudah dengan melihat kapasitas yang terdapat pada produk pompa air ( water pump ) itu sendiri. Hampir setiap produk pompa air ( water pump ) yang tersedia dipasaran dari berbagai merk yang tersedia selalu mencantumkan kapasitas pompa air ( water pump ) tersebut.
Sering kali yang tercantum adalah volume kapasitas maksimal , ketinggian maksimal dan daya listrik yang digunakan.
Dari keterangan yang tercantum dalam spesifikasi produk tersebut kita dapat menentukan  yang ideal hanya berdasarkan kapasitas volume kolam ikan dan akuarium, jadi factor lain yang berpengaruh tidak diperhitungkan.

Bagaimana memperhitungkan factor – factor lain? Untuk perhitungan untuk factor – factor lain memerlukan suatu kemampuan lain yang bersifat teknis dan matematis yang sangat rumit untuk dimengerti tentu hal ini tidak berlaku untuk para expert dan ahli fisika yang telah mempunyai pengetahuan yang mumpuni.

KAPASITAS YANG TERTERA DI SPESIFIKASI PRODUK SALAH ?
Sering kali yang banyak beredar di masyarakat ( bahkan oleh perancang & pembuat kolam senior ) adalah kapasitas pompa berbeda atau tidak sama dengan yang tercantum dalam spesifikasi produk.
Yang beredar di masyarakat bahwa kapasitas pompa hanya 85 % dari yang tertera di spesifikasi mereka.
Apakah hal tersebut benar ?
Dalam menentukan benar tidaknya hal tersebut kita harus melihat dari berbagai sudut pandang  yang berbeda.
Dari produsen sudut pandang produsen spesifikasi yang tercantum atau yang mereka cantum kan berdasarkan perhitungan teknis mereka dalam memperhitungkan kapasitas pompa itu sendiri.
Dalam hal ini penulis sendiri mempercayai kapasitas pompa  tersebut adalah sepenuhnya benar dengan toleransi beberapa persen tentunya, walupun memang ada produsen yang “ nakal “ dengan bermain – main dengan spesifikasi mereka.
Dari sudat pandang pengguna adalah kenyataan pada saat menggunakan produk pompa air ( water pump ), yang kalau penulis anggap hanyalah kesalah pahaman belaka.

Yang terlupakan
Yang banyak dilupakan adalah pemahaman spesifikasi produk yang hanya sekilas saja tampa pemahaman secara mendalam.
Seharusnya dalam mempertimbangkan pemilihan pompa adalah spesifikasi secara menyeluruh.
Bukan berdasarkan pada spesifikasi singkat produk pompa air ( water pump ), yang hanya mencantumkan ketinggian maksimal (H.max ), Volume maksimal ( max. L/H ), daya listrik (watt ), dan beberapa hal lain.
Dan hal yang sering kita lewatkan adalah perhitungan antara volume debit air dengan perhitungan ketinggian pada spesifikasi pompa.
Yang dimaksud dengan Volume air maksimal pada spesifikasi pompa adalah Volume air air maksimal pada ketinggian tertentu ( pada umumnya pada 0 meter ), sehingga apabila posisi output pompa yang kita pakai lebih tinggi dari  kedudukan pompa air, debit air yang dikeluarkan oleh pompa otomatis akan berkurang tergantung tinggi  letak out put nya.

Jadi pemahaman yang beredar di masyarakat bahwa kapasitas pompa tidak benar, mungkin hanya ada kesalah pahaman belaka, dan memang hanya sedikit pompa air ( water pump ) yang beredar meyertakan spesifikasi lengkap  tentang out put air dengan perbandingan ketinggian, maupun hal – hal lain seperti besarnya pipa / selang / tube yang digunakan pada out pot pompa air ( water pump ),serta beberapa factor lain tentunya, sehingga timbul pemahaman yang keliru di masyarakat pemakai.

SISTEM FILTRASI

Dalam pemeliharaan koi ( untuk Pemula )
 
Sistim filtrasi adalah suatu cara dan daya upaya dengan tujuan untuk menyaring segala macam dan ragam zat atau benda yang dapat mengurangi kualitas air yang dapat menurunkan, merugikan dan atau membahayakan kelangsungan hidup koi .
Biasanya banyak pemula yang membuat sistim filter tanpa berusaha menyelami makna filtrasi itu sendiri. Biasanya pemula yang belum mengerti, hanya berusaha membuat sistim filtrasi dengan tujuan bagaimana “ membuat air tetap  bersih dan dapat melihat koi dengan nyaman “ hal ini pada awalnya juga dialami oleh penulis.
Sebelum membahas lebih jauh tentang sistim filtrasi hendaknya kita coba untuk sedikit membayangkan komunitas yang ada dalam suatu  kolam.
Untuk hidup yang pasti yang dibutuhkan koi  adalah air dan oksigen. Air dibutuhkan karena memang koi adalah mahluk air, oksigen mutlak di butuhkan semua mahluk hidup untuk melangsungkan kehidupannya.
Yang menjadi pertanyaan adalah air yang bagaimana ? ( mengenai air ini akan di bahas lebih jauh di artikel
KUALITAS AIR )
Dalam suatu kolam yang menjadi sumber atau penyebab  penurunan kualitas air itu sendiri bisa berasal dari komunitas itu sendiri atau dari luar kominitas.
Dari luar komunitas misalkan daun pohon yang jatuh ke kolam lalu membusuk, dan sebagainya. Dari dalam komunitas itu sendiri banyak sekali misalkan dari kotoron ( feses koi ) itu sendiri.

Yang perlu kita pahami disini adalah suatu kolam adalah suatu komunitas buatan dalam artian kolam itu adalah komunitas yang dibuat manusia bukan terjadi secara alamiah.
Bila suatu komunitas terjadi secara alamiah, proses terbentuknya pastilah membutuhkan waktu yang sangat lama.
Kita membuat kolam sebenarnya bertujuan untuk membentuk suatu komunitas ( lihat artikel , KOI UNTUK PEMULA ), jadi tujuan pembuatan filtrasi itu sendiri adalah sebagai jalan pintas atau penyederhanaan siklus kedihupan dan ratai makanan ).

Apa yang harus disaring ?
Yang harus disaring dalam filter adalah hal – hal yang dapat mengurangi atau merusak kualitas hidup koi dan menggangu ketidak nyaman kita dalam menikmati keindahan koi.
Kotoran atau sampah yang pertama harus kita hilangkan, misalkan kotoran koi, sisa daun busuk dan sebagainya, sehingga air tetap jernih.

Apa itu sudah cukup ?
Tidak.
Nah biasanya bagi para pemula, mengapa sering gagal dalam pemeliharaan koi  karena dalam usaha filtrasi hanya bertujuaan bagaimana agar “ air jernih  saja “.
Air jernih saja belum cukup, air yang jernih  belum tentu baik untuk kehidupan koi , karena dalam suatu komunitas air banyak sekali terdapat kandungan zat – zat yang membahayakan kehidupan koi itu sendiri. Misalkan saja gas ammonia yang timbul atau dihasilkan oleh kotoran ( feses ) koi itu sendiri.

Filter Apa yang terbaik ?
Filter yang terbaik adalah filter dengan gabungan filter kimia, fisika dan biologi.
Filter fisika adalah sistim filter yang menyaring secara mekanis untuk kotoran – kotoran yang ukuran besar dan atau kasat mata. Misalkan daun busuk, kotoran ikan dsb.
Filter kimia adalah sistim filter yang menggunakan proses kimia. Misalkan untuk menetralisir racun atau residu obat – obatan yang kita pakai.
Filter biologi adalah sistim filter dengan menggunakan proses biologis.

Bagaimana  idealnya susunan sistim filtrasi ?
Susunan sistim filtrasi yang ideal adalah sisitim fisika, kimia, bilogi , dan kimia,  secara berurutan, namun  arti ideal disini tidaklah mutlak, yang menjadi dasarnya sebenarnya kebutuhan design kolam itu sendiri dan sumber air yang akan kita pakai.
Design kolam itu sendiri sangat menentukan bagaimana penempatan sistim filtrasi yang sesuai. Bila kita terlalu  memaksakan idealisme namun akhirnya kita kurang bisa menikmati kolam kita akan kurang menyenangkan, begitu pula apabila kita terlalu mengedepankan design tetapi terlalu mengabaikan sistim filtrasi nantinya kita akan kesulitan dalam pemeliharaan koi, hal ini tentunya akan menjadi hal yang tidak menyenangkan juga.
Disamping itu yang menjadi dasar sistim filter yang ideal tentunya adalah kualitas sumber air itu sendiri. Jadi maksudnya sebelum kita mendesign sistim filtrasi kita paling tidak mengetahui seberapa kualitas sumber air yang akan kita gunakan. Misalkan saja apakah mengandung zat besi yang terlalu tinggi, bila mengandung zat besi yang di luar batas toleransi maka kita dapat mendesign kolam dengan sistim button drain dengan airasi yang maksimal.

Bagaimana Mengetahu Zat – Zat  yang terkandung dari Sumber Air ?
Cara paling cepat dan tepat adalah memeriksakan sumber air kita ke Laboratorium, hasil dari laboratorium akan memberikan kita gambaran yang sangat lengkap.
Apabila anda pemula yang ingin membuat kolam dengan anggaran terbatas, memerikasakan sumber air ke Laboratorium tidaklah mutlak.
Sekarang tinggal anda meneliti lingkungan sekitar, misalkan apakah berlokasi di kota besar, dekat dengan lingkungan industri, dan sebagainya.
Menurut pengalaman penulis untuk daerah kota – kota kecil dan menengah apabila mengunakan sumber air sumur saja sudah cukup memadai, tinggal apakah lokasi sumur tersebut dekat dengan daerah industri atau tidak.
Yang sering menjadi masalah biasanya hanya terkendala dengan kandungan zat besi ( fe ) yang tinggi atau kandungan logam yang lain, hal ini bisa diatasi dengan memperdalam sumur atau memindahkan sumur tersebut ke lokasi yang lain kalau memang memungkinkan.
Kalau memang agak ragu dengan sumber air yang akan anda gunakan bisa mencoba dengan mengambil sempel air kedalam botol warna bening cobalah amati apakah air tersebut berwarna ? apakah berbau ? apabila ya biasanya sumber air tersebut kurang layak ‘
Apabila tidak dan anda masih kurang yakin cobalah untuk memdiamkan beberapa hari, apabila tetap jernih biasanya cukup layak untuk digunakan.
Apabila ada perubahan warna ( biasanya kekuningan ) itu berarti mengandung unsur logam ( biasanya zat besi ). Bila terjadi hal demikian sebaiknya anda mendesign kolam dengan sistim buttom drain ( saluran keluar  bawah kolam ), mengapa demikian ?
Air yang mengandung zat besi yang tinggi apabila tercampur dengan udara ( oksigen ) zat besi akan mengendap di dasar, apabila kolam anda menggunakan sistim button drain anda dapat membuang air bagian dasar tersebut, itu berarti kandungan besi di air tersebut sudah menurun cukup drastis.
Jadi Sistim filtrasi yang paling tepat sangat lah flexsibel, situasional, dan kondisional.


FILTER  FISIKA
Filter fisika atau filter mekanis bisa menggunakan berbagai macam media tergantung kreatifitas dan anggaran biaya yang kita siapkan.
Contohnya pakai dakron, pasir, brush, matras dan sebagainya, dengan kelemahan dan keunggulan masih – masing media.
Sistim fisika ini tidak harus memakai media filter seperti sistim filter yang lain.
Sistim filtrasi ini bisa kita buat tampa media, dengan mengintegrasikan kedalam rancangan kolam itu sendiri, sehingga rancangan kolam itu di buat sedemikian rupa sehingga sistim kolam itu sendiri berfungsi sebagai filter fisika.

FILTER KIMIA
Dalam sistim filter ini kita menggunakan media yang dapat meningkatkan kualitas air dengan proses kimiawi. Contoh media yang dapat dipakai misalkan, arang, batu zeloit, batu karang, memakai sinar ultraviolet, dll.

FILTER BIOLOGI
Dalam sistim ini proses penyaringan dengan proses biologis dengan bantuan bakteri pengurai.
Sedangkan media yang digunakan sifatnya hanya sebagai tempat tinggal bakteri pengurai itu sendiri dan juga berguna sebagai filter mekanis / fisika.
Media yang dapat dipakai misalkan bio ball, Matras, ring Keramik , atau dapat kita buat sendiri misalkan dari pipa PVC.
Filter biologi dapat juga dengan menggunakan media tanaman air misalkan Teratai, enceng gondok, dan sebagainya, yang lebih dikenal dengan istilah vergie filter.

Dari penjelasan di atas mungkin dapat diambil kesimpulan bahwa membuat design kolam dan filter sangat flexsibel tergantung situasi dan kondisi.

RAGAM DAN JENIS KOI

Dalam pengelompokan koi ada beberapa paham / cara yang berbeda – beda, salah satunya dan yang paling popular adalah yang ditentukan oleh ZNA ( Zen Nippon Airinkoi ) asosiasi penggemar koi jepang.

Menurut penulis pengelompokan koi untuk jenis – jenis tertentu antara kelompok yang satu dengan  yang lainnya terkadang terjadi silang pendapat yang tidak pernah terjadi titik temu yang jelas.
Dan hal ini terjadi juga di negara jepang yang menjadi kiblat dunia per – koi –an.

Bagi penulis sendiri untuk pengelempokan jenis koi ini  lebih menekankan pada kemudahan pemahaman terhadap jenis – jenis koi secara umum sehingga kita lebih mudah untuk memahami dan mengenal koi yang kita miliki dan menjalin komunikasi dengan sesama hobbies koi.

Ada beberapa jenis koi yang keberadaannya masih silang pendapat antara satu kelompok dan kelompok lain, misalkan saja Koi Kumpay.
Koi Kumpay nama ini populer di daerah Jawa Barat dan sekitarnya termasuk DKI Jakarta, untuk daerah di Jawa Timur lebih populer disebut sebagai Koi Slayer, sedangkan di manca negara lebih sering disebut Butterfly Koi atau ada pula yang menyebut sebagai Long Fin Koi.
Ada bebarapa literatur yang nyebut bahwa koi ini lahir dari persilangan antara ikan indonesia ( daerah Jawa Barat ) dengan koi Jepang.
Namun yang cukup ironis koi ini keberadaannya Indonesia sendiri masih belum mendapat tempat di kalangan hobbies koi, bahkan ada yang tidak mengakui itu adalah jenis Koi.

Koi Kumpay sendiri memiliki varietas / jenis yang beragam, dan ragam tersebut sama dengan  koi pada umumnya.

Dan yang membedakan Kumpay dengan koi biasa hanyalah semua siripnya yang panjang - panjang hingga  menyerupai kupu - kupu, bahkan ada yang sirip ekornya mempunyai panjang lebih dari separuh ukuran badannya.

                                                               Kumpay Platinium Ogon                                 

Sedangkan untuk varietas yang lain, penulis mengelompokkan koi sebagai berikut :

I.                   BERDASARKAN WARNA
II.                BERDASARKAN JENIS KULIT
III.             BERDASARKAN POLA TERTENTU



BERDASARKAN WARNA

KOHAKU
Koi warna putih yang mempunyai pola / belang dengan warna merah

          
                                   
              Kohaku                                kohaku  Doitsu

TAISHO SANKE
Koi warna putih yang mempunyai belang hitam dan merah.

     
                
                               
        Doitsu Sanke                       Ginrin Sanke                            Sanke

   
SHOWA SANSHOKU
Koi dengan warna hitam yang tubuhnya punya belang warna putih dan merah.

                               
                             

                         Showa                                      Showa

BEKKO
Koi  ber warna putih ( disebut SHIRO BEKKO ), atau merah ( AKA BEKKO ) atau kuning ( KI BEKKO ) yang mempunyai pola atau belang cenderung berbentuk bulat dan berwarna hitam, pada umumnya hanya di bagian punggung tidak sampai bagian  perut

               
                

          Shiro Bekko                               Aka Bekko


UTSURI
Koi berwarna HITAM  mempunyai pola atau belang yang cenderung berbentuk memanjang dari punggung kearah perut berwarna putih ( SHIRO UTSURI ), merah ( HI UTSURI ), kuning ( KI UTSURI ).
                                     
            Hi Utsuri                      Shiro  Utsuri                  Ki Utsuri
ASAGI
Koi yang sisiknya berwarna biru dengan dikelilingi warna putih pada tepinya membentuk seperti hamparan jala, kepala berwarna putih atau biru atau transparan, sedangkan bagian bawah tubuhnya berwarna merah atau putih.

   
             Asagi

SHUSUI
Koi yang pada kepala dan punggungnya berwarna biru, pada ujung hidung,pipi dan pangkal sirip berwarna merah.
Koi jenis  ini merupakan versi ASAGI DOITSU

   
          Shusui

         

KOROMO
Koromo kalau penulis amati sebenarnya bukanlah nama jenis varietas koi melainkan nama suatu kelompok atau kumpulan jenis koi, yang menjadi cirri khas kelompok ini adalah koi yang mempunyai warna dasar keperak – perakan atau biru yang terpapar di atas warna merah dan putih.
Yang menjadi anggota kelompok ini antara lain :
8.1.            goromo

                 

         

8.2.            sumi – goromo
8.3.            budo – sansoku
8.4.            koromo – sanke
8.5.            koromo showa / ai – showa
8.6.            dan lain-lain


KAWARIMONO
Adalah suatu nama kelompok jenis koi yang tidak dapat dikategorikan pada jenis yang lain.
Jenis ini mempunyai warna beraneka ragam.
Contoh dari kelompok ini, Misalkan :

            9.1.      Karasugoi       : warna hitam legam, ada pula yang berwarna dasar
                                                 abu-abu.
                                               

                   
            9.2.      Hajiro              : karasugoi yang pada bagian tepi sirip dadanya
                                                 berwarna putih
                   

            9.3.      hageshiro        : hajiro dengan kepala berwarna putih
                     

            9.4.      Yotsushiro      : = empat putih, koi yang memiliki warna putih pada
  hidung,  sirip ekor dan kedua sirip dada. Sering
  terlihat pada karasugoi dan hikari mono.
  menurut penulis sendiri ini sebenarnya bukanlah
  suatu varietas koi hanyalah penamaaan pola
  tertentu.( lihat Berdasarkan POLA TERTENTU )

            9.5.      Suminagashi   : koi berwarna hitam dengan retikulasi sisik berwarna
                                                 putih.

            9.6.      Matsukawabake: koi bersisik hitam dan putih.
                                                   
                                                          Matsubawake
                     


            9.7       Kumomryu      : koi berwarna putih dengan pola hitam pada bagian
                                                 samping tubuh, yang mana pola hitamnya selalu
                                                 berubah seiring perkembangan pertumbuhan
                                                 badannya.

            9.8       Kigoi               : koi dengan sisik warna kuning polos
                                               
                                                kigoi Ginrin

            9.9       Chagoi            : koi dengan warna coklat

                                                       
                                                      Chagoi Doitsu                      Chagoi


            9.10     Soragoi         : koi dengan warna abu - abu kehijauan.
                                                                 
                                                              Ginrin Soragoi          soragoi Doitsu
   
                        9.11     Midorigoi            : koi berwarna kuning kehijauan.

                                                               
                                                                  Doitsu Soragoi


            9.12     Matsuba         : koi dengan warna putih ( shiro matsuba ),
                                                merah ( aka matsuba ), kuning ( Ki Matsuba ),
                                                yang mempunyai pola seperti mata jarring berwarna
                                                biru gelap mendekati hitam.

                   
     Aka Matsuba           Ki Matsuba Ginrin      Ki Matsuba            Doitsu Ki Matsuba
                                               

            9.13     Gosinki           : kohaku yang memiliki tampahan warna biru berpola
                                                seperti jaring bila bertumpuk pada warna merah akan
                                                nampak seperi warna ungu, sehinnga terlihat memiliki
                                                5 warna.

                                                     

         
            9.14.    Konoko Kahaku: kohaku yang pola merahnya berupa bintik – bintik.
       
            9.15     Ochiba   : koi berwarna abu - abu yang berpola warna coklat.

                                                   
                                            Ochiba                           Ochiba Doitsu
                     

            9.16     Benigoi           : koi yg seluruh badannya berwarna merah pekat

                                                           


9.17     Aka Muji        : koi yg seluruh badannya berwarna merah lebih muda
                                   dari Benigoi, sering juga disebut Higoi.

9.18     Aka Hajiro      : Benigoi yg pada tepi siripnya berwarna putih.
                                                           
                                                             Doitsu Aka Hajiro


9.19     Shiro Muji      : Koi dengan warna putih mulus
         
                 
               shiromuji                 shiromuji Ginrin
         


9.20     Dll    
         
            Catatan : Untuk jenis Benigoi, Aka Muji / Higoi, Aka Hajiro, Shiro Muji, ada beberapa kelompok / klub penggemar koi memaksukkan jenis ini dalam kelompok KOHAKU
         



OGON
Koi dengan sisik berwarna tunggal metalik
      Misalkan , Silver ogon, orange Ogon , dll

                                   



HIKARI – MOYOMONO
11.1          Hariwake        : koi putih yang memiliki pola berwarna kuning sampai
                                     kemerahan.
                         


11.2          Hariwake Doitsu : hariwake jenis doitsu ( sisik besar atau gundul )
                                 

11.3          Kikusui           : kohaku jenis Doitsu yang berwarna Metalik.


11.4          Ginsui             : = Kinsui, Shusui Metalik.


11.5          Shochiku Bai  : Ai Goromo Metalik.


11.6          Kujaku            : Goshinki Metalik, Gin Matsuba yg mempunyai pola merah
                                    kohaku.
                                 

       

11.7          Tora Ogon.     : KI Bekko Metalik.

12.8     Yamato Nishiki
         


12.9     Dan lain - lain

HIKARI – UTSURI MONO
12.1          Kin Showa      : Showa Metalik
               


12.2          Gin Showa      : Showa yg mana warna putihnya berupa warna keperakan/platinium

12.3          Gin Shiro        : = Gin Shiro Utsuri , Shiro Utsuri berwarna metalik
         
12.4          Kin Ki Utsuri :  Koi hitam metalik dengan pola emas kekuningan atau kemerahan.
                           

12.5          DLL    :


BERDASARKAN JENIS KULIT

Pengelompokan berdasarkan jenis kulit ini biasanya melekat pada pengempokan koi berdasarkan warna.
Bersarkan jenis kulit penulis mengelompokkan penulis mengelompokkan menjadi beberapa jenis,

1.      KINGINRIN
Biasa juga hanya disebut GINRIN, adalah koi yang pada sebagian kulitnya terlihat ada kilauan – kilauan berwana keperakan atau keemasan bisa pada seluruh  tubuhnya ( biasa disebut TAMAGIN ) atau hanya sebagian saja ( biasa disebut BETAGIN )

     





2.      DOITSU
Jenis ini sebenarnya berasal dari penyilangan koi dengan karper jerman sehingga menghasilkan koi yang tidak bersisik ( gundul ) dan koi bersisik besar pada sebagian tubuhnya, biasanya pada bagian punggung atau sepanjang garis dorsal ( garis yang membagi bagian tubuh samping koi menjadi dua bagian )
                           



3.      HIKARI
Hikari dalam bahasa jepang berarti keperak – perakan ( metalik )
Koi ada  memiliki kulit berwarna metalik, bisa pada seluruh warna tubuh, salah satu warna, atau hanya pada bagian – bagian tubuh tertentu tampa memperdulikan warna.

Untuk koi yang seluruh kulitnya berwarna metalik untuk jenis – jenis tertentu dalam lingkungan hobbies telah dikelompokkan pada jenis tertentu dan telah memeliki nama sendiri, contohnya untuk jenis sanke yang seluruh warnanya metalik diberi
nama Yamato nishiki.

Untuk yang hanya salah satu atau tidak semua warna tubuhnya berwarna metalik ada sebagian yang masih tetap mengelompokkan tetap pada jenis tersebut ada yang malah “ mengangkat “ jenis tersebut ke jenis tertentu

Untuk koi yang hanya pada bagian tertentu  tubuhnya memiliki warna metalik dalam dunia perkoian belum diklasifikasikan dalam jenis – jenis tertentu secara pasti, ada sebagian hanya di beri tambahan istilah tertentu,  ada sebagian malah mengelompokkan dalam klasifikasi GINRIN yang menurut pengamatan penulis itu berbeda. Biasanya ini terdapat pada jenis Doitsu yang hanya pada sisiknya yang berwarna metalik.

                     



 4 . BIASA / REGULER
      kulit bersisik biasa seperti pada koi umumnya.
               



                     


BERDASARKAN POLA TERTENTU
Kalau penulis sendiri beranggapan sebenarnya pengempokan ini bukanlah merupakan jenis / varietas koi tetapi senderung sebagai ISTILAH UNTUK MENGENALI MOTIF atau POLA tertentu pada koi jenis tertentu.
Hal ini kadang / sering  kurang dipahami  baik bagi para pemula maupun hobbies senior sekalipun, bahkan banyak pedagang koi yang tidak mengerti dan hanya gagah – gagahan menyebutkan istilah pola ini sebagai varietas koi.


Misalkan :
            TANCO → koi yg mempunyai pola berupa bulatan pada bagian kepala.
                                Banyak varietas koi meliki jenis tanco, misalkan :
-         Tanco Kohaku

                   

   

-         Tanco Sanke
                 
-         Tanco Showa
                 
   

   


-         Tanco Hariwake
-         Dll.
         
INAZUMA                             →  pola berbentuk seperti petir biasanya pada jenis
                                                 kohaku,goshiki,koromo,dsb
                                               


MARUTEN                             → pola berbentuk bulat atau lonjong di bagian kepala.
                                             
                                               


HO AKA                                 → Insang warna merah ( Era Hi )

            NINDAN KOHAKU             → kohaku berpola dua tingkat
                                                       
         
            SANDAN KOHAKU             → kohaku berpola tiga tingkat
                                                     
                                                     
         
         
            HI SHOWA                            → showa yang sebagian besar tubuhnya berwarna
                                                             merah ( pola merah memanjang dari kepala sampai
                                                             bagian ekor )

                                                           

         
            AKA SANKE                         → sanke yang sebagian besar tubuhnya berwarna merah
                                                         
                                                         

            DAN LAIN SEBAGAINYA


Demikian kami harapkan artikel ini berguna buat para member agar dapat memahami ragam dan jenis koi dan mudah untuk berkomunikasi kepada sesama Hobbies.

KOI UNTUK PEMULA

Nishikigoi atau lebih populer sering disebut sebagai ikan Koi, jenis ikan ini sering disangka ikan asli jepang tetapi sebenarnya tidaklah demikian.
Asal persisnya koi sebenarnya penulis kurang begitu paham, ada yang menyebut berasal dari daerah Asia timur, Persia, sekitar laut hitam,  ada pula beberapa literature menyebut koi berasal dari Cina.
Jenis ikan ini menyebar hampir ke seluruh penjuru dunia karena kemampuan jenis ikan ini untuk dapat beradaptasi dengan lingkungan setempat.
Ikan jenis ini merupakan jenis ikan hias kolam paling popular dan paling digemari  di seluruh penjuru dunia, mungkin karena keindahan ragam pola dan warnanya.

MENGAPA HARUS KOLAM ?
Koi sebenarnya tidaklah harus dipelihara dikolam, bisa saja di bak, akuarium atau lainnya.
Yang harus dipahami disini adalah inti permasalahanya.
Koi adalah jenis ikan hias yang “ keindahan utamanya “ terletak pada bagian punggungnya, kalau diamati bagian lain dari tubuhnya tidak lah ada sesuatu yang lebih istimewa  dari jenis ikan hias lainnya.
Nah,  bagian tersebut bisa dilihat atau diamati kalau kita melihat dari posisi atas koi itu sendiri.
Itulah yang harus kita jadikan acuan.
Kalau kita memelihara ikan hias berarti kita ingin menikmati keindahan nya, keindahan itu akan kita nikmati kalau kita memelihara di kolam, atau memelihara di akuarium , bak dan lain sebagainya yang posisinya kita letakkan dibawah pandangan horizon kita.
Jadi memelihara koi tidaklah harus dikolam.

BAGAIMANA MEMELIHARA KOI YANG BAIK.
Banyak para hobbis maupun para calon hobbis yang beranggapan terlalu berlebihan dalam pemeliharan koi.
Dalam pengamatan penulis sendiri, masyarkat hobbis koi seolah – olah sangatlah terlalu berlebihan dalam cara – cara pemeliharaan koi, kadang kalau penulis amati malah cenderung timbul semacam rasa paranoid yang berlebihan.
Prinsip memelihara koi sebenarnya tidaklah jauh berbeda dengan prinsip hidup atau kehidupan manusia itu sendiri, mungkin  yang beda manusia hidup di darat sedang koi di air.
Dalam memelihara koi yang perlu diperhatikan sebenarnya hanyalah menjaga kualitas lingkungan hidup koi itu sendiri. Sama dengan manusia, seorang manusia sehat akan menjadi sakit apabila hidup dilingkungan yang tidak sehat, manusia sakit bila tidak di obati lambat laun akan sakit makin parah lalu mati, sama hal juga dengan koi.


LINGKUNGAN HIDUP KOI  YANG BAIK
Untuk lebih mudah memahami dalam membentuk lingkungan hidup koi yang baik, cobalah sejenak pembaca untuk membayangkan habitat asli tempat koi yang asli.
Cobalah pembaca bayangkan sebuah danau atau sebuah sungai alam, disana banyak hidup berbagai mahluk hidup baik flora maupun fauna, yang kalau kita amati secara biologi sederhana antara satu dan lainnya masing – masing species yang hidup disana saling ada keterkaitan antara satu dengan lainnya, mulai dari mikro organisme sampai makro organisme,
Kehidupan disana akan membentuk suatu rantai makanan dan rantai kehidupan. Jadi dalam menciptakan lingkungan tempat hidup koi hendakanya kita berusaha untuk menciptakan lingkungan yang menyerupai habitat aslinya, tentu saja dengan membuang hal-hal yang dapat mengganggu kelangsungan hidup koi itu sendiri di habitat aslinya, misalkan saja predator.

Dalam memelihara koi dalam lingkungan tempat tinggal kita tidak mungkin kita membuat lingkungan hidup seperti habitat asli koi. Namun disini kita harus merekayasa lingkungan hidup koi sehingga meyerupai habitat aslinya.

MERANCANG LINGKUNGAN HIDUP KOI
Dalam membuat lingkungan hidup koi ( dalam hal ini yang dimaksud adalah “tempat” rencana pembaca untuk memelihara koi ) sangat erat kaitannya dengan anggaran yang disiapkan, luas lahan yang akan di gunakan, selera estetika hobbis dan sebagainya.

Untuk merancang tempat pemeliharaan koi hal yang pertama perlu dipikirkan adalah sumber air yang akan digunakan.
Apabila di tempat yang akan kita gunakan mempunyai sumber mata air alami  maka yang kita butuhkan hanyalah rancangan untuk membuat kolam atau rancangan sebuat empang ( banyak yang mengistilahkan demikian untuk kolam dengan sumber mata air alami ).

Apabila lahan yang akan kita gunakan tidak memiliki sumber mata air alami tetapi memiliki sumber air alami buatan ( misalkan sumur ) tinggal pembaca  mempertimbangkan factor ekonomis.
Yang dibutuhkan adalah rancangan kolam dengan sumber air mengalir terus ke kolam.
Namun apabila mempertimbangkan ketersedian atau kemampuan sumber air tersebut atau factor ekonomis maka yang di butuhkan adalah rancangan kolam dengan sistim filtrasi-nya.

Apabila lahan yang akan kita gunakan menggunakan sumber air yang tidak alami ( misalkan PDAM / PAM ) yang diperlukan adalah hasil test laboratorium sumber mata air tersebut ( misalakan PDAM, setiap daerah memiliki kualitas air yang berbeda – beda ), baru kita dapat merancang kolam dengan sistim filtrasi yang sesuai.

Apabila pembaca ingin memelihara koi di akuarium atau bak maka yang diperlukan adalah sumber airnya dan rancangan sistim filtarsi yang sesuai dengan kualitas air dan bentuk akuarium / bak tersebut

MENGAPA PERLU SISTIM FILTRASI
Sistim filrasi diperlukan untuk menjaga habitat koi tetap sehat dan layak huni.
Sama seperti manusia koi hidup juga menghasilkan limbah, kotoran, dan lain – lain yang dapat merusak kualitas air sebagai tempat hidup koi itu sendiri.
Misalkan kotoran (feses ) yang dapat menimbulkan gas ammonia yang beracun.

BAGAIMANA SISTIM FILTRASI YANG BAIK ?
Sistim filtrasi yang terbaik baik adalah sistim yang sesuai dengan kolam itu sendiri baik bentuk kolam , letak kolam ( dalam tanah, diatas permukaan tanah atau gabungan ) ,sumber air kolam itu sendiri dan hal - hal lainya.

Sistim fitrasi yang baik adalah gabungan antara filter fisika, kimia dam biologi.
Yang dimaksud sistim fisika adalah sistim filter secara fisika atau mekanis, kalau lebih disederhanakan lagi mungkin filter untuk menyaring kotoran – kotoran yang kasat mata.
Yang dimaksud sistim kimia adalah sistim filtasi dengan proses kimiawi dan atau penyaringan bahan – bahan kimiawi yang sifatnya merusak atau menurunkan kualitas air sebagai habitat hidup.
Sedangkan sistim biologi adalah sistim filtasi dengan proses biologi.

Untuk sistim filtasi ini nantinya akan dibahas lebih lanjut dan  lebih detail  ( LIHAT SISTIM FILTRASI )